Setujukah Fresher jika amarah yang berlebih justru membuat masalah semakin keruh? Amarah tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu kita perlu untuk mengendalikan amarah kita. Berikut adalah rangkuman cara-cara yang bisa Fresher lakukan untuk mengendalikan rasa marah.
1. Ketika marah jangan mengatakan apa-apa.
Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.” (HR Ahmad).
Thomas Jefferson mengatakan “Ketika marah, hitunglah sampai sepuluh sebelum anda berbicara. Jika anda sangat marah, hitunglah sampai seratus.”
Karena jika kita berbicara dalam rasa marah, kita pasti akan memperburuk situasi dan sangat mungkin menyakiti perasaan orang lain. Jika kita berbicara dalam rasa marah ada kemungkinan juga orang akan menanggapi dengan kemarahan yang sama sehingga terciptalah lingkaran kemarahan. Namun jika kita bisa menjaga untuk tetap diam, maka akan memberikan waktu untuk emosi kemarahan meninggalkan kita.
2. Mengambil Posisi Lebih Rendah
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
3. Segera berwudhu atau mandi
Rasa marah bagaikan gejolak api dalam diri. Diharapkan dengan mandi atau merasakan air wudhu maka hati yang panas bisa didinginkan sehingga kita bisa mengendalikan emosi.
4. Meminta perlindungan Allah
Ucapkanlah kalimat ta’awudz. Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Acuhkan terhadap orang-orang yang berusaha membuat kita marah.
Sialnya, beberapa orang mungkin memiliki niat jahat dengan mencoba membuat Fresher marah dan mengambil kesenangan dari hal tersebut. Namun jika kita bisa mengacuhkan kata-kata mereka dan tidak merespon dengan cara apapun provokasi mereka, mereka akan kehilangan minat dan tidak mengganggu kita di waktu mendatang.
6. Gunakan alasan untuk menghentikan kemarahan.
Ketika kita marah, katakan kepada diri sendiri “kemarahan ini tidak akan membantu saya dengan cara apapun. Kemarahan ini akan membuat situasi lebih buruk.” Bahkan jika sebagian dari kita masih marah, suara batin kita akan membantu kita untuk menjauhkan diri dari emosi kemarahan.
7. Bersikap baik pada orang lain.
Visualisasi lain yang disarankan oleh seorang guru spiritual adalah melihat agen kemarahan sebagai anak berusia 5 tahun. Jika Fresher berpikir tentang orang lain sebagai anak berusia 5 tahun yang tak berdaya, kasih sayang dan pengampunan anda yang akan muncul. Jika adik kecil Fresher tidak sengaja menjatuhkan benda kesayangan kamu maka mungkin Fresher akan merasa marah tapi marah itu tidak akan memuncak. Sebaliknya hanya akan merasa dia masih terlalu muda dan perlu tahu hal-hal yang lebih baik. Latihan ini mungkin sangat berguna bagi anggota keluarga dekat yang kadang-kadang menimbulkan rasa marah Fresher.
8. Nilai perdamaian jauh lebih tinggi dibanding rasa marah.
Jika kita menghargai ketenangan pikiran sebagai harta kita yang paling penting, kita tentu saja tidak akan membiarkan kemarahan tetap ada dalam sistem kita. Seperti Sri Chinmoy pernah katakan :
“Anda mungkin punya hak untuk marah dengan seseorang, tetapi anda tahu bahwa dengan marah kepadanya anda hanya akan kehilangan kedamaian pikiran anda yang berharga..”
9. Selalu mencoba untuk memahami mereka yang marah pada kamu.
Jangan khawatir jika Fresher memiliki perasaan untuk membela diri dari kritik mereka. Tetapi usahakan tetap tenang, jika Fresher dapat tetap tenang, mereka mungkin mulai merasa bersalah melampiaskan kemarahan mereka pada kamu. Terinspirasi oleh contoh ketenangan kamu, mereka akan sadar dan berusaha untuk melakukan hal yang sama.
10. Fokus pada sesuatu yang sama sekali berbeda.
Misalkan seseorang telah melakukan sesuatu yang membuat Fresher marah. Pikirkan tentang sesuatu yang akan membuat bahagia. Penangkal terbaik untuk negatif adalah fokus pada yang positif.
11. Tarik nafas dalam-dalam.
Tindakan sederhana dengan menarik nafas dalam-dalam akan sangat membantu dalam menghilangkan kemarahan.
12. Meditasi.
Berlatih meditasi secara teratur untuk membawa kedamaian batin dan mengontrol emosi kamu.
13. Tersenyum.
Ketika kita tersenyum kita meredakan banyak situasi negatif. Tersenyum adalah cara menawarkan niat baik kepada orang lain. Tersenyum tidak memerlukan biaya apa-apa, selain efektif dapat meredakan situasi tegang.
Allah SWT berfirman, ” … dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran:134).
Manusia sebagai khalifah diciptakan dengan kelebihannya memiliki akal. Oleh karena itu jangan biarkan nafsu amarah mengalahkan akal sehat kita.