Antioksidan Terbaik Dalam Sayuran Dan Buah
Antioksidan terkenal sebagai pelindung imunitas tubuh anda dalam melawan polutan dan radikal bebas yang memang mengandung banyak ragam manfaat dan menjaga tubuh anda untuk tetap sehat dan bugar.
Akan tetapi, apabila anda ingin memenuhi kebutuhan tubuh anda akan antioksidan yang baik, mulailah mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Karena tubuh kita sebenarnya hanya membutuhkan kandungan antioksidan dalam porsi yang tidak terlalu banyak, sedangkan dalam suplemen antioksidan yang beredar biasanya konsentrasinya sangat tinggi untuk standar ukuran antioksidan yang diperlukan oleh tubuh. Berikut Mr.Fresh rangkum informasi tentang antioksidan terbaik dalam sayuran dan buah berikut ini :
Suplemen antioksidan sendiri pertama kali ditemukan dan diperkenalkan ke publik pada tahun 1981 oleh sekelompok ilmuwan untuk melawan penyakit radikal bebas. Berbagai studi penelitian terkait epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi buah dan sayuran memiliki tingkat risiko paling rendah terkena penyakit kanker kolon, penyakit jantung, dan kondisi fisik lainnya.
Para ilmuwan lalu berusaha menemukan kandungan zat aktif tersebut dan memasukkannya kedalam pil atau tablet. Zat aktif tersebut dikira oleh ilmuwan mengandung betakaroten yang memberikan warna oranye pada wortel, karena zat tersebut merupakan antioksidan. Akan teetapi, pemanfaatan antioksidan tidak sesederhana penelitian tersebut.
Terjadinya proses yang konstan antara akseptor elektron (radikal) dan donor (antioksidan) supaya dapat seimbang dengan baik serta biokimia yang sangat rumit pada bagaimana sel mampu bertahan dan tumbuh dengan baik. Saat terdapat lebih banyak akseptor atau donor, maka sistem akan kehilangan keseimbangan sehingga terjadi kerusakan. Jadi antioksidan yang berlebihan belum tentu diperlukan oleh tubuh tergantung porsi antioksidan yang diperlukan oleh tubuh.
Kemudian pada tahun 1980-an dilakukan studi penelitian di Seattle yang melibatkan 18.000 pria dan wanita yang secara acak diberikan tablet yang berisi betakaroten atau tablet yang tidak memiliki bahan aktif (plasebo).
Para ahli berencana mengikuti para responden itu selama 10 tahun dan memperkirakan kelompok yang mendapat betakaroten akan memiliki resiko lebih rendah terkena kanker paru. Akan tetapi, yang terjadi sebaliknya dan penelitian harus dihentikan lebih awal karena kelompok betakaroten justru mengalami peningkatan resiko terkena kanker paru.
Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian di Finlandia, yaitu jumlah betakaroten dalam tablet tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada dalam tubuh secara alami. Para ahli tersebut awalnya memperkirakan bahwa jika kadar yang terkandung sedikit saja sudah baik, apalagi kalau porsinya banyak. Akan tetapi, kenayataannya dugaan hipotesis mereka salah.
Pada tahun 2007 dilakukan analisis dari sampel 68 penelitian acak mengenai suplemen antioksidan yang menunjukkan peningkatan risiko kematian sebesar 5 persen pada kelompok yang mengonsumsi suplemen tersebut.
Dalam studi-studi penelitian terbaru terus dilakukan. Salah satunya yaitu melibatkan sebanyak 15.000 dokter pria yang secara acak diberikan sampel 4 jenis pil di tahun 1997. Satu sampel berisi plasebo dan yang lainnya adalah vitamin E, vitamin C, atau multivitamin yang mengandung beberapa antioksidan seperti vitamin E dengan dosis yang rendah.
Di tahun 2011, ada sekitar 2.700 dari 15.000 pasien didiagnosa mengidap penyakit kanker. Pil tersebut mengandung vitamin C dan E sepertinya tidak berpengaruh pada risiko kanker, akan tetapi pemberian multivitamin dapat menurunkan risiko kematian sampai sebesar 8 persen.
Bagaimanapun, sumber-sumber alami tetap yang terbaik, dan rutinlah untuk mengonsumsi buah dan sayuran. Namun, apabila anda ingin mengonsumsi antioksidan dengan cara yang mudah seperti mengonsumsi suplemen, maka minumlah suplemen atau multivitamin dalam dosis yang rendah.
Demikian informasi yang Mr.Fresh bagikan seputar antioksidan terbaik dalam sayuran dan buah, semoga bermanfaat. Salam Sehat Salam Sukses Mulia.