Ya, adakalanya kita hidup tetapi sebenarnya hati kita mati. Itu terjadi jika kita hidup hanya mencari nikmat diri, lupa dengan mereka yang masih bisa kita beri. Kita berikan kebahagiaan dan juga kebaikan hati.
Kadangkala nafsu dunia membutakan hati bahkan membuatnya mati. Tidak ada lagi rasa malu berbuat hal yang keliru tidak ada lagi rasa bersalah mengambil hak orang lain tidak ada lagi keinginan untuk berbagi.
Bersyukurlah mereka yang selalu mengingat mati karena dengan itu mereka menghidupkan hati. Mereka selalu ingat untuk berbagi dan memberi. Selalu berbuat kebaikan, berusaha menghindari kesalahan serta saling mengingatkan untuk selalu berada di jalan Nya.
Bersyukurlah mereka yang selalu mengingat mati karena dunia ini akan berakhir dan ujungnya adalah kematian. Pertanyannya apa yang akan kita bahwa setelah kematian menghampiri kecuali kebaikan hati.
Dikutip dari akhmadguntar.com disebutkan bahwa benar mengingat kematian membuat seseorang menjadi lebih baik dan bijaksana.
Eksperimen lapangan dan eksperimen berseting laboratorium dengan kendali ketat selalu menunjukkan temuan yang sama: kesadaran akan kematian meningkatkan ekspresi toleransi, kesetaraan/keadilan, belas kasihan, empati, dan sikap damai. Secara umum, mengingat kematian membuat seseorang betul-betul mengevaluasi tentang apakah perihal apakah yang betul-betul penting.
Bahkan berpikir tentang kematian secara tak termaksud (atau tanpa sadar)—misal saja berjalan di dekat pemakaman—dapat memunculkan perubahan positif dan membuat seseorang memiliki tendensi lebih besar untuk menolong orang lain (40% lebih besar, dari hasil studi). Dalam suatu eksperimen berbeda, pejalan kaki yang baru saja mendengar obrolan tentang pentingnya berbuat baik akan miliki kecenderungan lebih besar untuk memberi bantuan kepada orang asing, secara khusus ketika di saat itu terdapat pemakaman yang tertangkap oleh jarak pandang mereka.
Memikirkan tentang kematian juga mendorong tercapainya kesehatan yang lebih baik melalui gaya hidup yang lebih menyehatkan, seperti mengurangi rokok atau membiasakan berolahraga.
Studi yang menunjukkan manfaat positif mengingat kematian menyatakan bahwa seseorang akan lebih termotivasi untuk berbuat kebaikan dari membayangkan kematiannya sendiri alih-alih dari melihat kematian orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian.“ (HR. Ad-Dailami).