Kohlberg, seorang ahli pendidikan mengatakan bahwa pada usia 6 tahun anak mulai dapat diajak melihat dunia berdasar perspektif orang lain. Hal tersebut menjadi alasan mengapa ketika anak menginjak usia 6 tahun dapat dijadikan patokan untuk meresume kehidupan awal seorang anak, apakah awal kehidupannya dirangsang dengan baik atau tidak. Pada usia 6 tahun anak mulai belajar berkelompok, berbagi dan belajar mematuhi aturan normatif sehingga ia tidak hanya berkutat pada kehidupan dirinya saja. Ia sekarang tahu bahwa ada orang lain di sekelilingnya. Ada orang lain yang harus dihormatinya. Berikut ini adalah perkembangan sosial anak yang dapat menjadi pedoman bagi orangtua untuk mendidik anak.
1. Usia 0 – 3 tahun
Anak akan bereaksi terhadap orang lain, menikmati saat bergaul dengan anak-anak lain, dapat memelihara ketertiban dengan anak lain untuk periode yang pendek, mampu berbagi tanpa perlu dibujuk, dapat menirukan tindakan dari orang lain dan mulai untuk melibatkan diri dalam permainan yang paralalel
2. Usia 3 – 4 tahun
Menjadi lebih sadar akan diri sendiri, mengembangkan perasaan rendah hati, menjadi sadar tentang rasial dan perbedaan gender, dapat mengikuti beberapa aturan, memiliki teman bermain khayalan, mulai bermain permainan yang membutuhkan kerja sama
3. Usia 5 – 6 tahun
Ingin menjadi yang nomor satu, ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan di sekolah, menjadi lebih posesif terhadap barang – barang miliknya, dapat berbagi dan mengambil giliran, sering bertengkar dalam waktu singkat dan mulai mempertimbangkan perkataan guru
4. Usia 7 – 8 tahun
Menjadi lebih mandiri, bergantung pada orang tua untuk minat dan aktivitas, mulai terpengaruh dengan pendapat temannya, mulai untuk mempersilahkan orang lain, mulai membentuk kelompok – kelompok, dan membutuhkan nasihat dari guru – guru
*Diolah dari berbagai sumber