Kini usaha laundry semakin menjamur di berbagai sudut kota, bahkan kota-kota kecil sekalipun mulai bermunculan. Pertumbuhan usaha laundry dapat ditanggapi secara positif dimana makin banyaknya lapangan pekerjaan yang terbuka, dan mengurangi jumlah pengangguran, serta bermunculan wirausaha baru yang membantu perekonomian negara untuk semakin tumbuh dan berkembang.
Namun fenomena pertumbuhan ini, tidak dibarengi dengan edukasi yang baik oleh para pewirausaha laundry, yang rata-rata adalah pebisnis pemula. Mengakibatkan penentuan harga demi untuk meraih pelanggan yang banyak menjual jasa dengan harga yang serendah mungkin. Padahal dengan menjual harga sangat rendah yang dirugikan adalah pebisnis laundry itu sendiri, dimana keuntungan yang di dapatkan sangat kecil, bahkan untuk orderan maksimal sesuai kapasitas mesin pun masih jauh dari yang diharapkan.
Yang terjadi bisa ditebak, usaha laundry yang dirintis tidak bertahan lama karena pebisnis laundry tersebut menganggap bisnis ini tidak menguntungkan, dimana kerjanya luar biasa membutuhkan energi yang tidak sedikit tetapi tidak sebanding dengan hasilnya. Biasanya untuk menekan biaya produksi pebisnis laundry yang menjual jasa dengan harga sangat rendah akan turun langsung menghandel sendiri dan menekan jumlah pegawai serta bahan baku ditekan serendah mungkin baik dari segi kualitas bahan baku serta kuantitas/jumlah pemakaian. Yang tentunya akan berpengaruh pada kualitas hasil akhirnya. Sedangkan sebagai manusia tidak selamanya bugar dan sehat terus, ada titik kelelahan yang berdampak pada kerja tidak optimal. Berujung dengan ketelitian berkurang yang menimbulkan pakaian yang digarap tidak dapat terhandel dengan baik berdasar jenis dan sifat pakaiannya.
Fenomena ini banyak terjadi disekeliling kita dimana banyak usaha laundry baru bermunculan, dan banyak juga yang tutup. Banyak orang latah melihat bisnis laundry itu mudah serta banyak pelanggannya, padahal di dalam mengelola bisnis banyak faktor lain selain hal tersebut. Bisnis laundry berbeda dengan bisnis makanan, dimana untuk usaha laundry ada kapasitas maksimal mesin bekerja, serta masih banyak menggunakan tenaga manusia dalam hal finishing akhirnya (pemisahan, tagging, setrika, dsb.). Tanpa perhitungan yang matang hanya akan menjadi suatu usaha yang bisa di bilang menjadi “kerja rodi” semata.
Untuk sukses usaha laundry perlu diperhitungan berapa HPP nya, berapa kapasitas mesin max bisa bekerja, lalu dari pendapatan tentunya dibutuhkan pengembangan lain seperti menambah jumlah mesin, menambah pegawai, program promo, inovasi, dll. Tentunya dengan menjual harga jasa sangat murah hal tersebut (pengembangan) menjadi sulit dilakukan, belum lagi untuk kebutuhan hidup untuk si pebisnis laundry itu sendiri.
Kesimpulannya banting harga untuk jasa laundry ibarat bermain boomerang, yang akan berbalik mengenai sendiri. Penentuan harga jangan didasarkan untuk menarik pelanggan saja, sesekali boleh saja untuk promo, selanjutnya jual lah harga jasa sewajarnya, perhitungkan berapa keuntungan yang dapat di peroleh. Kuncinya adalah untuk sukses tidak hanya bermain di harga saja, tapi dari pelayanan dan kualitas kepada pelanggan.
pendapatan laundry berdasarkan berapa kg barang masuk, bgmn sebaiknya menggaji karyawan?tks
Tergantung brp lama lemburnya dalm 1 bln sabt~ming msk hahaha